Beberapa jenis hewan memiliki cara alami masing masing untuk melindungi diri dari mangsa. contohnya cumi cumi yang mengeluarkan tinta untuk mengecoh pemangsanya. atau sigung, ia mengeluarkan kentut yang sangat bau untuk menghilangkan baunya dan membuat mangsanya pergi.
Namun sesuatu yang unik ada pada sebuah jenis siput bernama Hinea Brasiliana. tak seperti siput pada umumnya yang akan langsung bersembunyi dalam cangkangnya tapi siput ini mengeluarkan cahaya dari cangkangnya.
Cahaya yang dikeluarkan Hinea Brasiliana dipancarkan secara tiba tiba dan akan membuat pemangsanya terkejut. ini membuat siput memiliki waktu untuk masuk bersembunyi kedalam cangkang.
Keunikan spesies ini diselidiki oleh dua ilmuwan dari Scripps Institution of Oceanography di UC San Diego, Dimitri Deheyn dan Nerida Wilson. Melalui penelitian mereka, para peneliti menemukan bahwa cara Hinea Brasiliana memancarkan cahaya hijau dengan cara yang unik ketika berhadapan dengan predator adalah seperti kepiting dan udang saat berenang.
Para peneliti mengatakan, biasanya cahaya yang dihasilkan oleh siput dengan memancarkan secara terfokus. Namun, Hinea Brasiliana memancarkan cahaya dengan menyebar dengan cara yang unik melewati sel cangkang. Hal ini membuat dia terlihat lebih besar. Penemuan ini dipublikasikan dalam Proceedings of the Royal Society B.
Wilson mengatakan, "Hal ini sangat jarang siput dasar laut mengeluarkan cahaya.lebih mengejutkan ketika mengetahui siput ini dapat menggunakan shell untuk mengoptimalkan cahaya yang mereka hasilkan. "
Dia juga menemukan bahwa warna kekuningan dari shell yang tidak mematikan warna cahaya yang dihasilkan oleh siput, yaitu hijau. Bahkan, shell berperan dalam penyebaran warna hijau.
Deheyn mengatakan, adaptasi siput dalam penggunaan shell sangat menarik untuk penelitian optik dan bioteknologi. Memahami karakteristik dari shell bisa membantu para ilmuwan untuk mengembangkan bahan khusus yang memiliki fungsi yang sama.
"Kapasitas difusi cahaya yang kita lihat dalam bekicot ini lebih besar dari bahan sejenis lainnya. Fokus berikutnya adalah untuk memahami mengapa kerang memiliki kapasitas tersebut. Ini memiliki potensi untuk mengembangkan bahan dengan kinerja optik yang lebih baik, "kata Deheyn.
Sabtu, 15 Januari 2011
KATAK TERBANG 'VAMPIR' DITEMUKAN DI VIETNAM
Katak terbang yang mirip kelelawar Vampir tersebut menggunakan selaput di jari-jarinya untuk meluncur di antara pucuk pepohonan. Demikian seperti yang dikutip dari ABC News, Kamis (6/1/2011).
Nama 'Vampir' diambil karena kecebong dari katak tersebut memiliki taring yang berwarna hitam.
Dr. Jodi Rowley, ilmuwan dari Australian Museum, yang melakukan penemuan tersebut mengatakan bahwa baru pertama kali taring ditemukan pada kecebong.
"Kami tidak tahu hal ini secara pasti. Oleh karena itu kita membutuhkan banyak waktu untuk menelitinya," ujar Dr. Rowley.
"Mungkin saja taring tersebut memiliki hubungan dengan apa yang mereka makan," duga Dr. Rowley.
"Katak jenis ini berkembang biak di genangan air kecil yang ditemukan pada batang pohon. Jadi mungkin saja mereka memakan sesuatu yang khusus di sana,
Kamis, 13 Januari 2011
10 Hewan Pemakan Manusia Yang Sangat Terkenal Sepanjang Sejarah
Sebagian besar hewan predator dapat dan akan melihat manusia sebagai mangsa yang sesuai, di dalam situasi yang tepat. Namun, "pemakan manusia" sejati, ialah hewan individu yang lebih memilih daging manusia daripada daging lain, dan itu sangat jarang terjadi.
Daftar dibawah ini adalah pilihan dari beberapa kasus terburuk dari pemakan manusia yang tercatat dalam sejarah.
Terjadi pada tahun 1932, di Tanzania dekat kota Njombe. Sekelompok singa datang dan membunuh masyarakat setempat dengan brutal. Sejarah mengatakan bahwa singa dikendalikan oleh seorang dukun dari sebuah suku setempat, bernama Matamula Mangera, yang mengirim singa-singa besar yang mengamuk sebagai senjata balas dendam terhadap warga Tanzania setelah Matamula Mangera digulingkan dari jabatannya.
Para kepala suku begitu takut akan singa pemakan manusia yang Mangera kirim. Mereka memohon Matamula Mangera untuk menjadi pemimpin bangsa lagi, tapi ia menolak. Singa-singa itu terus menyerang dan akhirnya merenggut 1.500 nyawa manusia (ada yang mengatakan lebih dari 2000).
Serangan singa terparah sepanjang sejarah, dan salah satu kasus terparah dari serangan hewan yang pernah tercatat. Akhirnya, George Rushby, seorang pemburu terkenal, memutuskan untuk mengakhiri serangan.
Dia membunuh 15 singa, dan sisanya meninggalkan daerah itu dengan sendirinya, akhirnya berakhirlah mimpi buruk. Tapi, tentu saja, penduduk setempat yakin bahwa singa yang pergi begitu saja disebabkan oleh para kepala suku yang sepakat untuk mengembalikan pekerjaan lama Matamula Mangera.
Dia kehilangan semua jari kecuali dua dari jari-jari di tangan kirinya, dan meninggalkan jejak yang sangat dikenali di lumpur, sehingga ia dijuluki 'Two Toed Tom' oleh masyarakat setempat. Konon, dia telah kehilangan jari-jari kakinya dalam perangkap besi.
Ia memiliki panjang 4,5 meter, dan orang-orang mengklaim bahwa ia bukan buaya normal, tapi setan yang dikirim dari neraka untuk meneror mereka. Tom membuat dirinya terkenal dengan melahap puluhan sapi, bagal dan tentu saja manusia, khususnya perempuan yang sedang mencuci pakaian di air.
Karena Tom sering menyerang, banyak petani berusaha untuk membunuh Tom, tetapi peluru hanya berefek kecil dan tidak berhasil membunuh Tom. Seorang petani bahkan mencoba membunuhnya menggunakan dinamit, petani tersebut telah mengejar Tom selama 20 tahun, tetapi selalu gagal, jadi dia memutuskan untuk membuang ember berisi 15 dinamit ke dalam telaga dimana Tom sedang berada. Petani tersebut mengira masalah sudah selesai.
Ledakan itu menewaskan segala sesuatu yang berada di telaga tersebut , kecuali Tom. Beberapa saat setelah ledakan, petani dan putranya mendengar teriakan yang mengerikan dan suara percikan yang berasal dari telaga di dekat rumahnya.
Mereka bergegas ke tempat itu dan melihat mata cerah Tom sesaat sebelum ia menghilang di bawah permukaan. Teriakan itu kemudian diketahui sebagai teriakan seorang anak perempuan ketika setengah mayat anak perempuan muncul di tepi danau.
Memang sulit untuk mempercayai apakah cerita ini merupakan cerita nyata atau hanya cerita rakyat, tetapi segala sesuatu nampaknya mengindikasikan bahwa Two Toed Tom itu nyata, dan ia terus menjelajahi rawa Florida selama bertahun-tahun.
Orang-orang terus-menerus melaporkan melihat buaya jantan besar berjemur di tepi danau, dan suara aumannya terdengar setiap pagi. Mereka mengidentifikasi makhluk tersebut sebagai Tom dengan jejak 2 jarinya.
Bagian yang paling menakjubkan dari cerita ini adalah, meskipun ia paling terkenal selama tahun 1920-an, Tom tampaknya masih hidup selama 1980-an, ketika seekor buaya besar berjari 2 dilaporkan berada di rawa-rawa yang sama di mana dia telah menjelajah seluruh hidupnya . Banyak pemburu ulung yang mencoba menangkap, tapi Two Toed Tom tidak pernah tertangkap.
Pada saat itu, Sankebetsu adalah sebuah desa pertama dengan penduduk yang sangat sedikit dan berada di daerah liar. Kawasan itu dihuni oleh beruang coklat, termasuk beruang jantan raksasa yang dikenal sebagai Kesagake.
Dahulu, Kesagake datang ke Sankebetsu untuk memakan jagung panen penduduk setempat. Terasa menjadi gangguan, dia ditembak oleh dua penduduk desa dan melarikan diri ke pegunungan, ia dilaporkan terluka. Para penduduk desa percaya bahwa, setelah ditembak, beruang akan takut pada manusia dan menjauhi tanaman panen. Namun mereka salah.
Pada tanggal 9 Desember 1915, Kesagake muncul lagi. Dia memasuki rumah keluarga Ota, di mana istri petani sedang merawat bayinya sendirian. Beruang itu menyerang bayi, membunuh bayi, lalu mengincar sang istri petani.
Dia mencoba membela diri dengan melemparkan kayu bakar ke binatang itu, namun akhirnya Kesagake menyeretnya ke hutan. Ketika orang-orang datang, mereka menemukan lantai dan dinding yang berceceran darah.
Tiga puluh orang pergi ke hutan, bertekad untuk membunuh beruang dan menyelamatkan wanita malang itu. Mereka menemukan Kesagake dan menembaknya lagi, tetapi mereka gagal untuk membunuhnya.
Hewan itu lari dan mereka menemukan sebagian tubuh wanita yang telah dimakan terkubur di bawah salju, di mana beruang telah menyimpan tubuh wanita tersebut untuk dikonsumsi nanti.
Beruang itu kemudian kembali ke peternakan keluarga Ota, dan penjaga bersenjata dikirim untuk berjaga-jaga akan serangan Kesakage. Tapi strategi ini meninggalkan celah di rumah lain yang tidak terlindungi, dan Kesagake mengambil keuntungan dari celah ini, menyerang rumah keluarga pelaku Curanmor Miyoke dan semua orang di dalamnya.
Meskipun beberapa orang berhasil melarikan diri, dua anak tewas dan begitu juga seorang wanita hamil, yang menurut saksi yang selamat, memohon untuk kehidupan bayi yang dikandungnya kepada sang predator.
Tentu saja, itu semua sia-sia, Kesagake membunuhnya juga. Ketika penjaga menyadari kesalahan mereka dan kembali ke rumah Miyoke, mereka menemukan mayat dari dua anak, wanita dan janin yang dikandungnya semua tergeletak disekitar darah yang menutupi lantai.
Hanya dalam dua hari, Kesagake telah membunuh enam orang. Para penduduk desa ketakutan dan sebagian besar penjaga meninggalkan pekerjaan mereka karena takut.
Seorang pemburu beruang terkenal, diberitahu tentang kejadian tersebut, dan ia mengidentifikasi beruang tersebut sebagai Kesagake dan memberitahu bahwa beruang itu benar-benar mengincar desa Sankebetsu.
Pada awalnya ia menolak untuk berpartisipasi dalam perburuan, tetapi akhirnya dia bergabung dengan grup dan dia adalah salah satu orang yang akhirnya berhasil membunuh Kesagake.
Beruang itu berukuran hampir tiga meter dengan berat 380 kg. Jenazah manusia ditemukan di perutnya. Insiden mengerikan tidak berakhir di sana, beberapa orang yang selamat dari serangan meninggal karena luka-luka. Salah satu korban tenggelam di sungai.
Daerah ini segera ditinggalkan oleh penduduk desa dan menjadi sebuah kota hantu. Bahkan sampai saat ini, insiden Sankebetsu tetap menjadi serangan binatang terburuk dalam sejarah Jepang, dan salah satu yang paling brutal dalam sejarah.
Ini adalah salah satu dari sangat sedikit kasus nyata 'hiu makan orang' yang dikenal sebagai serangan hiu dan sebagian besar mengenal sebagai insiden yang terisolasi.
Itu semua terjadi di sepanjang pantai New Jersey, korban pertama adalah seorang pria muda bernama Charles Vansant yang diserang di air yang sangat dangkal saat berenang dengan anjing kesayangannya, beberapa orang, termasuk keluarganya, menyaksikan serangan tersebut, dan penjaga pantai bergegas untuk menyelamatkan pemuda itu.
Hiu itu sangat ulet dan tampaknya mengikuti pergerakan penjaga pantai yang berjaga di pantai. Gigi Hiu sudah memutus arteri femoralis Vansant dan salah satu kakinya dicabik hiu tersebut, ia mengeluarkan banyak darah dan akhirnya mati ditempat sebelum ia bisa dibawa ke rumah sakit.
Lima hari kemudian, orang lain, Charles Bruder, diserang oleh ikan hiu yang sama saat berenang jauh dari pantai. Pada awalnya dilaporkan oleh saksi bahwa perahu merah telah terbalik, dalam kenyataannya, 'perahu merah' adalah sebuah perahu yang bersimbah darah Bruder.
Hiu itu menggigit putus kakinya. Ia diseret kembali ke pantai, di mana tubuhnya yang hancur tampaknya menyebabkannya pingsan, tapi sudah terlambat, ia sudah mati pada saat ia sampai ke pantai.
Walaupun hiu telah terlihat selama beberapa hari, ilmuwan yang diberitahu mengenai serangan ini mengklaim bahwa itu bukan serangan hiu, dan mengatakan bahwa pelakunya mungkin ikan paus pembunuh atau kura-kura laut.
Serangan berikutnya terjadi bukan di laut, tetapi dalam sebuah sungai dekat kota Matawan. Sekali lagi, orang melaporkan melihat hiu di sungai, tapi mereka diabaikan, sampai pada tanggal 12 Juli, seorang bocah berusia sebelas tahun diserang saat berenang dan diseret kebawah air.
Beberapa warga kota bergegas ke sungai, dan seorang pria bernama Stanley Fisher terjun ke air untuk menemukan sisa-sisa anak itu, tapi dia juga diserang oleh hiu dan meninggal karena luka-luka yang disebabkan serangan hiu.
Korban terakhir adalah anak muda, hampir 30 menit setelah serangan terhadap Stanley Fisher. Meskipun ia terluka parah, ia adalah satu-satunya korban yang selamat.
Pada tanggal 14 Juli seekor hiu putih raksasa betina ditangkap di Teluk Raritan dekat kota Matawan. Dikatakan bahwa jenazah manusia ditemukan di perutnya. Tapi, meskipun hiu tersebut dikira sebagai pemakan manusia, tidak semua orang yakin akan dugaan tersebut .
Saat ini, ilmuwan percaya bahwa meskipun hiu putih raksasa mungkin adalah pelaku atas dua serangan pertama, serangan sungai Matawan mungkin dilakukan Bull Shark. Berbeda dengan hiu putih, Bull shark dapat bertahan hidup di air tawar, dan merupakan spesies yang sangat agresif, yang dianggap oleh sebagian orang sebagai hiu yang lebih berbahaya daripada hiu putih.
Meskipun demikian, ini adalah awal dari reputasi mengerikan Hiu Putih sebagai pemakan manusia. Setelah dikonfirmasi bahwa serangan Jersey adalah perbuatan hiu, hiu menjadi pemakan manusia dalam sejarah.
Insiden tersebut menginspirasi novel yang paling terkenal dari Peter Benchley, Jaws, yang kemudian diadaptasi menjadi sebuah film oleh Steven Spielberg. Bahkan saat ini, banyak orang yang setelah melihat film takut untuk pergi ke dalam air laut, dan semuanya dimulai pada tahun 1916.
Ada beberapa cerita yang sangat aneh tentang asal-usul dari Mysore Killer Bear, beberapa orang mengatakan bahwa beruang ini adalah seekor pejantan dan awalnya ia menculik seorang gadis untuk dijadikan pasangannya. Gadis itu diselamatkan oleh warga desa dan beruang dimasukan kedalam lubang penyiksaan.
Versi lain mengatakan bahwa beruang ini adalah singa betina yang telah dibunuh oleh manusia, dan ia menjadi pembunuh untuk membalas dendam. Namun, sebagian besar ahli sekarang percaya bahwa beruang itu mungkin terluka oleh manusia, dan hasilnya menjadi agresif.
Beruang itu menyerang tiga lusin orang di negara Mysore India. Ciri khas Bear Sloth, ia akan merobek wajah korban dengan cakar dan gigi tajamnya, dan mereka yang selamat sering dibiarkan rusak.
12 dari korban meninggal, tiga dari mereka dimakan, sesuatu yang sangat tidak biasa. Beruang itu akhirnya dibunuh oleh Kenneth Anderson, seorang pemburu yang terkenal, walaupun binatang itu awalnya sangat sulit ditaklukan.
Meskipun sering diakui sebagai serigala besar yang luar biasa, faktanya binatang ini tidak pernah benar-benar berhasil teridentifikasi. Dikatakan lebih besar daripada serigala normal, dengan warna bulu kemerahan dan bau tak tertahankan, serta gigi lebih besar daripada serigala normal.
Makhluk ini membunuh korban pertama (seorang gadis muda) pada bulan Juni 1764. Ini adalah yang pertama dari serangkaian serangan yang sangat tidak biasa, di mana binatang ini memburu manusia sebagai target utamanya dan mengabaikan hewan ternak dan domestik.
210 manusia diserang, 113 korban meninggal, dan 98 yang dimakan olehnya. Serangan itu begitu sering dan brutal. Banyak yang percaya bahwa makhluk ini adalah setan yang diutus oleh Tuhan sebagai hukuman, yang lain mengira itu adalah garou-loup, manusia serigala.
Meskipun pandangan mainstream menyebutkan bahwa 'Binatang' itu mungkin hanya serigala besar (atau beberapa serigala, karena beberapa laporan menyebutkan dua binatang bukan satu), kenyataannya tetap bahwa deskripsi makhluk tersebut tampaknya tidak cocok dengan serigala Eropa normal, yang dikenal orang pada saat itu.
Beberapa ahli percaya bahwa binatang ini mungkin berevolusi menjadi hyena. Hyena sebenarnya predator yang sangat kuat dan mereka sering memangsa manusia di Afrika dan beberapa bagian Asia.
Seekor hyena jantan meneror Malawi baru-baru ini, memaksa ratusan orang meninggalkan desa mereka. Sama seperti binatang Gevauden, hyena terkenal akan gigi mereka yang kokoh dan memiliki bau yang kuat, dan mereka juga lebih besar dan lebih kuat daripada serigala rata-rata.
Binatang itu berhasil menghindari serangan pemburu bahkan tentara, menunjukkan bahwa ia adalah seekor pemakan manusia licik legendaris, tapi akhirnya dibunuh pada tahun 1767 oleh pemburu lokal Jean Chastel.
Sejarah mengatakan bahwa Chastel menggunakan peluru perak untuk membunuh makhluk itu, namun ini mungkin mitos. Setelah membuka perut makhluk itu, Chastel menemukan sisa korban terakhir manusia.
Singa ini sangat besar, dengan ukuran panjang lebih dari 3 meter. Pada awalnya, kedua singa menyeret orang-orang dari tenda pekerja, menyeret mereka ke semak-semak dan melahap mereka di malam hari.
Namun mereka menjadi lebih menakutkan, mereka bahkan tidak akan menyeret korban mereka jauh dan akan memulai makan daging mereka hanya beberapa meter dari tenda.
Ukuran mereka, keganasan dan kelicikan mereka begitu luar biasa hingga masyarakat pribumi banyak yang mengira bahwa mereka bukanlah singa, melainkan setan, atau mungkin reinkarnasi dari raja-raja lokal kuno yang berusaha untuk mengusir penjajah Inggris.
Dua ekor singa pemakan manusia ini berjuluk The Ghost dan The Darkness. Pekerja begitu takut dan ratusan dari mereka melarikan diri dari Tsavo. Pembangunan jembatan kereta api itu dihentikan, tidak seorang pun ingin menjadi korban berikutnya sang "singa setan".
Akhirnya, Chief Engineer yang bertanggung jawab atas proyek kereta api tersebut, John Henry Patterson, memutuskan satu-satunya solusi adalah membunuh sang singa setan yang sangat mengganggu proyek.
Dia hampir saja terbunuh oleh si singa, tetapi akhirnya, ia berhasil menembak singa yang pertama pada bulan Desember 1989, dan dua minggu kemudian, ia berhasil menembak yang kedua.
Tercatat , singa telah membunuh 140 orang. Patterson juga menemukan sarang sang predator, sebuah gua dekat tepi sungai Tsavo, yang berisi banyak sisa-sisa korban manusia, serta potongan pakaian dan ornamen.
Gua ini masih ada hari ini. Meskipun banyak tulang yang telah diangkat, dilaporkan masih banyak tulang yang masih berada di dalam. Beberapa ahli baru-baru ini mengklaim bahwa singa hanya makan sekitar 35 korban manusia.
Tapi ini bukan berarti mereka tidak membunuh banyak orang, seperti pemakan manusia yang lain, mereka dilaporkan sering membunuh bahkan ketika tidak lapar.
Saat ini, sang pemakan manusia ini dapat dilihat di Museum Field di Chicago, dan pemerintah Kenya telah menyatakan minatnya untuk membangun sebuah museum yang didedikasikan sepenuhnya untuk mereka.
Tapi walaupun ada macan tutul dewasa yang mungkin akan melihat manusia sebagai mangsa yang cocok dalam situasi yang tepat, hanya beberapa dari mereka menjadi 'pemakan manusia' sebenarnya yang lebih memilih daging manusia atas makanan lainnya.
Macan tutul pemakan manusia paling mematikan sepanjang masa adalah macan tutul Panar. Macan tutul jantan ini tinggal di daerah Kumaon India pada abad 20 awal. Ia merupakan macan yang paling aktif di provinsi Panar, di mana dia membunuh lebih dari 400 orang, menjadi pemakan manusia kedua paling produktif dalam sejarah.
Tampaknya macan tutul ini telah tersaingi oleh pemburu, dan tidak dapat berburu binatang liar, sehingga berpaling kepada manusia sebagai mangsanya untuk bertahan hidup.
Ia akhirnya dibunuh oleh pemburu dan aktivis lingkungan hidup yang terkenal, Jim Corbett, pada tahun 1910. Walaupun macan tutul Panar adalah yang paling terkenal, ada pemakan manusia lain yang juga ditakuti.
Pemakan manusia-Kahani, tercatat, menewaskan lebih dari 200 orang, dan pemakan manusia -Rudraprayag, yang mengintai dan membunuh peziarah yang sedang dalam perjalanan ke sebuah kuil Hindu, menewaskan 125 orang, sebelum dia juga ditembak oleh Jim Corbett.
Lebih kecil, lebih lincah dan beberapa orang mengatakan, lebih licik dari singa atau harimau, macan tutul dianggap sebagai binatang paling mematikan di dunia oleh pemburu ulung. Salah satu dari mereka mengklaim bahwa jika macan tutul ukurannya sama seperti singa, mereka akan sepuluh kali lebih berbahaya.
Serangan itu begitu sering dan begitu mematikan sehingga lagi-lagi orang menganggap binatang itu sebagai setan, dan bahkan hukuman dari para dewa. Pelakunya adalah harimau Bengal yang telah ditembak oleh pemburu. Dia berhasil melarikan diri, tetapi peluru telah menanggalkan dua taring nya.
Kesakitan yang konstan, dan tidak dapat berburu mangsa yang biasa, harimau betina itu menjadi pembenci dan pemakan manusia. Jumlah korban dari harimau betina ini mencapai 200.
Para pemburu dikirim untuk membunuh binatang ini, tapi dia terlalu licik dan jarang terlihat oleh mereka. Akhirnya, pemerintah Nepal memutuskan untuk menyelesaikan problema yang cukup besar itu dan mengirim Tentara Nasional untuk membunuh sang kucing pembunuh.
Selain kasus binatang Gevauden(daftar 5), ini mungkin satu-satunya dalam sejarah ketika tentara dianggap perlu untuk berurusan dengan binatang pemakan manusia. Tapi mereka gagal menangkap si harimau betina ini.
Harimau ini akhirnya terpaksa meninggalkan wilayah dan ia menyeberangi perbatasan India, ke daerah Champawat dimana ia melanjutkan "pemburuan manusia nya.
Dilaporkan bahwa setiap sehabis memakan manusia, dia akan menjadi lebih berani dan lebih menakutkan, dan akhirnya, ia mulai menyerang di siang hari dan berkeliaran di sekitar desa.
Penduduk tidak akan berani meninggalkan pondok mereka untuk bekerja, karena mereka bisa mendengar suara auman sang pembunuh di hutan yg menunggu mereka.
Tetapi pemakan manusia ini bernasib sama, pada akhirnya, satu orang memutuskan untuk mengakhiri pemerintahan sang harimau betina. Orang ini bernama Jim Corbett, yang (ironisnya) akan menjadi salah satu pencetus pertama program pelestarian harimau.
Kemudian Corbett menceritakan tentang bagaimana dia menemukan harimau betina dengan hanya mengikuti jejak darah dan kaki dari korban terbarunya, seorang gadis remaja.
Corbett adalah seorang yang pemberani, tetapi ia merasa ngeri melihat pemandangan mengerikan tersebut, Corbett menembak harimau betina di tahun 1911. Orang-orang setempat sangat lega, bersyukur dan mereka menganggap Corbett sebagai seseorang yang suci.
Pada saat itu, tercatat harimau betina ini telah membunuh 436 orang, dan mungkin bisa lebih banyak lagi karena banyak korban yang hilang. Dia merupakan individu pemakan manusia yang paling produktif dalam Sejarah.
Bukan hanya itu, dia tercatat sebagai makhluk pembunuh terbanyak dan menyaingi pembunuh versi manusia. Hanya satu pembunuh versi manusia yang dikatakan menyaingi harimau betina Champawat, seorang Hongaria terkenal bernama Countess Bathory Erzebet yang dikenal sebagai 'Tigress dari Csejte'
Dia adalah buaya Nil terbesar yang pernah hidup, serta individu predator terbesar di seluruh benua Afrika, dan menurut penduduk asli dan Patrice Faye (seorang naturalis Perancis yang telah bertahun-tahun mencoba menangkap pemakan manusia ini), dia telah membunuh lebih dari 300 orang sampai sekarang.
Meski masih hidup dan aktif, buaya yang dijuluki "Gustave" oleh Faye telah menjadi legenda. Bahkan ada sebuah film yg terinspirasi oleh cerita buaya tersbut.
Penduduk pribumi mengatakan dia membunuh manusia atas dasar kesenangan, bukan hanya untuk makanan, dia membunuh beberapa orang dalam setiap serangan, dan kemudian menghilang selama berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun, dan muncul lagi ditempat lain hanya untuk membunuh.
Tidak ada yang bisa memprediksi kapan atau di mana ia akan muncul berikutnya. Ia juga dikatakan memiliki nafsu makan yang mengerikan, dan rumor mengatakan bahwa ia membunuh dan melahap sebuah kuda nil jantan dewasa (binatang yang sangat berbahaya dan kuat yang paling menghindari buaya).
Tubuh sang buaya membawa bekas luka yang tak terhitung jumlahnya. Diantaranya luka yg dibuat oleh pisau, tombak dan bahkan senjata api. Sebuah bintik hitam di bagian atas kepalanya adalah satu-satunya bekas luka peluru yang tersisa dan seharusnya peluru tersebut dapat mengakhiri 'pemerintahannya'. Tapi semua pemburu dan bahkan, sekelompok prajurit bersenjata telah gagal untuk membunuhnya.
Faye sendiri berusaha untuk menangkap Gustave dengan membangun perangkap besar di air, tapi, meskipun buaya itu muncul, dia tidak pernah mendekati perangkap yang dibuat Faye.
Dia hanya berenang di sekitarnya, 'seolah-olah mengejek calon penculiknya'. Dilaporkan berumur lebih dari 60 tahun, Gustave mungkin terlalu berpengalaman dan pintar untuk ditipu, sehingga nampaknya Gustave akan melanjutkan 'pemburuannya' dan mungkin, akan menjadi pemakan orang yang paling produktif sepanjang sejarah.
Tidak seperti cara pada zaman harimau betina Champawat, Patrice Faye tidak lagi ingin membunuh Gustave. Dia ingin melindungi dia dari pembalasan manusia dengan menangkap Gustave hidup-hidup dan menjaga dia di dalam kandang yang aman.
Faye berharap dapat menyelamatkan nyawa manusia serta pemakan manusia itu sendiri, dan mungkin menggunakannya sebagai bibit untuk membantu pelestarian buaya Nil. Sebuah pagar telah dibangun di Taman Nasional Ruzizi Burundi, menunggu moment penangkapan pemakan manusia terbesar di zaman kita.
Sumber :
zonapencarian.blogspot.com
Daftar dibawah ini adalah pilihan dari beberapa kasus terburuk dari pemakan manusia yang tercatat dalam sejarah.
10. The lions of Njombe
Kita mulai daftar ini dengan kasus terparah dari singa pemakan manusia. Sekelompok singa besar lebih memilih daging manusia daripada makanan yang lain.Terjadi pada tahun 1932, di Tanzania dekat kota Njombe. Sekelompok singa datang dan membunuh masyarakat setempat dengan brutal. Sejarah mengatakan bahwa singa dikendalikan oleh seorang dukun dari sebuah suku setempat, bernama Matamula Mangera, yang mengirim singa-singa besar yang mengamuk sebagai senjata balas dendam terhadap warga Tanzania setelah Matamula Mangera digulingkan dari jabatannya.
Para kepala suku begitu takut akan singa pemakan manusia yang Mangera kirim. Mereka memohon Matamula Mangera untuk menjadi pemimpin bangsa lagi, tapi ia menolak. Singa-singa itu terus menyerang dan akhirnya merenggut 1.500 nyawa manusia (ada yang mengatakan lebih dari 2000).
Serangan singa terparah sepanjang sejarah, dan salah satu kasus terparah dari serangan hewan yang pernah tercatat. Akhirnya, George Rushby, seorang pemburu terkenal, memutuskan untuk mengakhiri serangan.
Dia membunuh 15 singa, dan sisanya meninggalkan daerah itu dengan sendirinya, akhirnya berakhirlah mimpi buruk. Tapi, tentu saja, penduduk setempat yakin bahwa singa yang pergi begitu saja disebabkan oleh para kepala suku yang sepakat untuk mengembalikan pekerjaan lama Matamula Mangera.
9. Two Toed Tom
Two Toed Tom adalah seekor pemakan manusia yang sangat liar, dan sekarang ini sulit untuk mengetahui bagian mana ceritanya yang nyata, dan mana yang mitos. Two Toed Tom adalah buaya jantan raksasa yang berkeliaran di rawa-rawa di perbatasan Alabama dan Florida sekitar tahun 1920.Dia kehilangan semua jari kecuali dua dari jari-jari di tangan kirinya, dan meninggalkan jejak yang sangat dikenali di lumpur, sehingga ia dijuluki 'Two Toed Tom' oleh masyarakat setempat. Konon, dia telah kehilangan jari-jari kakinya dalam perangkap besi.
Ia memiliki panjang 4,5 meter, dan orang-orang mengklaim bahwa ia bukan buaya normal, tapi setan yang dikirim dari neraka untuk meneror mereka. Tom membuat dirinya terkenal dengan melahap puluhan sapi, bagal dan tentu saja manusia, khususnya perempuan yang sedang mencuci pakaian di air.
Karena Tom sering menyerang, banyak petani berusaha untuk membunuh Tom, tetapi peluru hanya berefek kecil dan tidak berhasil membunuh Tom. Seorang petani bahkan mencoba membunuhnya menggunakan dinamit, petani tersebut telah mengejar Tom selama 20 tahun, tetapi selalu gagal, jadi dia memutuskan untuk membuang ember berisi 15 dinamit ke dalam telaga dimana Tom sedang berada. Petani tersebut mengira masalah sudah selesai.
Ledakan itu menewaskan segala sesuatu yang berada di telaga tersebut , kecuali Tom. Beberapa saat setelah ledakan, petani dan putranya mendengar teriakan yang mengerikan dan suara percikan yang berasal dari telaga di dekat rumahnya.
Mereka bergegas ke tempat itu dan melihat mata cerah Tom sesaat sebelum ia menghilang di bawah permukaan. Teriakan itu kemudian diketahui sebagai teriakan seorang anak perempuan ketika setengah mayat anak perempuan muncul di tepi danau.
Memang sulit untuk mempercayai apakah cerita ini merupakan cerita nyata atau hanya cerita rakyat, tetapi segala sesuatu nampaknya mengindikasikan bahwa Two Toed Tom itu nyata, dan ia terus menjelajahi rawa Florida selama bertahun-tahun.
Orang-orang terus-menerus melaporkan melihat buaya jantan besar berjemur di tepi danau, dan suara aumannya terdengar setiap pagi. Mereka mengidentifikasi makhluk tersebut sebagai Tom dengan jejak 2 jarinya.
Bagian yang paling menakjubkan dari cerita ini adalah, meskipun ia paling terkenal selama tahun 1920-an, Tom tampaknya masih hidup selama 1980-an, ketika seekor buaya besar berjari 2 dilaporkan berada di rawa-rawa yang sama di mana dia telah menjelajah seluruh hidupnya . Banyak pemburu ulung yang mencoba menangkap, tapi Two Toed Tom tidak pernah tertangkap.
8. Kesagake
Tercatat binatang liar paling berbahaya di Jepang adalah Giant Hornet Jepang, yang membunuh rata-rata 40 orang per tahun. Namun, predator terbesar, dan paling kuat ditanah Jepang adalah Bear Brown, dan mungkin yang paling brutal dalam sejarah adalah serangan beruang yang terjadi di desa Sankebetsu, Hokkaido, pada tahun 1915.Pada saat itu, Sankebetsu adalah sebuah desa pertama dengan penduduk yang sangat sedikit dan berada di daerah liar. Kawasan itu dihuni oleh beruang coklat, termasuk beruang jantan raksasa yang dikenal sebagai Kesagake.
Dahulu, Kesagake datang ke Sankebetsu untuk memakan jagung panen penduduk setempat. Terasa menjadi gangguan, dia ditembak oleh dua penduduk desa dan melarikan diri ke pegunungan, ia dilaporkan terluka. Para penduduk desa percaya bahwa, setelah ditembak, beruang akan takut pada manusia dan menjauhi tanaman panen. Namun mereka salah.
Pada tanggal 9 Desember 1915, Kesagake muncul lagi. Dia memasuki rumah keluarga Ota, di mana istri petani sedang merawat bayinya sendirian. Beruang itu menyerang bayi, membunuh bayi, lalu mengincar sang istri petani.
Dia mencoba membela diri dengan melemparkan kayu bakar ke binatang itu, namun akhirnya Kesagake menyeretnya ke hutan. Ketika orang-orang datang, mereka menemukan lantai dan dinding yang berceceran darah.
Tiga puluh orang pergi ke hutan, bertekad untuk membunuh beruang dan menyelamatkan wanita malang itu. Mereka menemukan Kesagake dan menembaknya lagi, tetapi mereka gagal untuk membunuhnya.
Hewan itu lari dan mereka menemukan sebagian tubuh wanita yang telah dimakan terkubur di bawah salju, di mana beruang telah menyimpan tubuh wanita tersebut untuk dikonsumsi nanti.
Beruang itu kemudian kembali ke peternakan keluarga Ota, dan penjaga bersenjata dikirim untuk berjaga-jaga akan serangan Kesakage. Tapi strategi ini meninggalkan celah di rumah lain yang tidak terlindungi, dan Kesagake mengambil keuntungan dari celah ini, menyerang rumah keluarga pelaku Curanmor Miyoke dan semua orang di dalamnya.
Meskipun beberapa orang berhasil melarikan diri, dua anak tewas dan begitu juga seorang wanita hamil, yang menurut saksi yang selamat, memohon untuk kehidupan bayi yang dikandungnya kepada sang predator.
Tentu saja, itu semua sia-sia, Kesagake membunuhnya juga. Ketika penjaga menyadari kesalahan mereka dan kembali ke rumah Miyoke, mereka menemukan mayat dari dua anak, wanita dan janin yang dikandungnya semua tergeletak disekitar darah yang menutupi lantai.
Hanya dalam dua hari, Kesagake telah membunuh enam orang. Para penduduk desa ketakutan dan sebagian besar penjaga meninggalkan pekerjaan mereka karena takut.
Seorang pemburu beruang terkenal, diberitahu tentang kejadian tersebut, dan ia mengidentifikasi beruang tersebut sebagai Kesagake dan memberitahu bahwa beruang itu benar-benar mengincar desa Sankebetsu.
Pada awalnya ia menolak untuk berpartisipasi dalam perburuan, tetapi akhirnya dia bergabung dengan grup dan dia adalah salah satu orang yang akhirnya berhasil membunuh Kesagake.
Beruang itu berukuran hampir tiga meter dengan berat 380 kg. Jenazah manusia ditemukan di perutnya. Insiden mengerikan tidak berakhir di sana, beberapa orang yang selamat dari serangan meninggal karena luka-luka. Salah satu korban tenggelam di sungai.
Daerah ini segera ditinggalkan oleh penduduk desa dan menjadi sebuah kota hantu. Bahkan sampai saat ini, insiden Sankebetsu tetap menjadi serangan binatang terburuk dalam sejarah Jepang, dan salah satu yang paling brutal dalam sejarah.
7. The New Jersey Shark
Serangan-serangan hiu terjadi pada tahun 1916, pada waktu itu sedikit yang mengetahui tentang jenis hiu yang menyerang, dan beberapa ilmuwan bahkan mengklaim bahwa hiu itu tidak berbahaya sama sekali.Ini adalah salah satu dari sangat sedikit kasus nyata 'hiu makan orang' yang dikenal sebagai serangan hiu dan sebagian besar mengenal sebagai insiden yang terisolasi.
Itu semua terjadi di sepanjang pantai New Jersey, korban pertama adalah seorang pria muda bernama Charles Vansant yang diserang di air yang sangat dangkal saat berenang dengan anjing kesayangannya, beberapa orang, termasuk keluarganya, menyaksikan serangan tersebut, dan penjaga pantai bergegas untuk menyelamatkan pemuda itu.
Hiu itu sangat ulet dan tampaknya mengikuti pergerakan penjaga pantai yang berjaga di pantai. Gigi Hiu sudah memutus arteri femoralis Vansant dan salah satu kakinya dicabik hiu tersebut, ia mengeluarkan banyak darah dan akhirnya mati ditempat sebelum ia bisa dibawa ke rumah sakit.
Lima hari kemudian, orang lain, Charles Bruder, diserang oleh ikan hiu yang sama saat berenang jauh dari pantai. Pada awalnya dilaporkan oleh saksi bahwa perahu merah telah terbalik, dalam kenyataannya, 'perahu merah' adalah sebuah perahu yang bersimbah darah Bruder.
Hiu itu menggigit putus kakinya. Ia diseret kembali ke pantai, di mana tubuhnya yang hancur tampaknya menyebabkannya pingsan, tapi sudah terlambat, ia sudah mati pada saat ia sampai ke pantai.
Walaupun hiu telah terlihat selama beberapa hari, ilmuwan yang diberitahu mengenai serangan ini mengklaim bahwa itu bukan serangan hiu, dan mengatakan bahwa pelakunya mungkin ikan paus pembunuh atau kura-kura laut.
Serangan berikutnya terjadi bukan di laut, tetapi dalam sebuah sungai dekat kota Matawan. Sekali lagi, orang melaporkan melihat hiu di sungai, tapi mereka diabaikan, sampai pada tanggal 12 Juli, seorang bocah berusia sebelas tahun diserang saat berenang dan diseret kebawah air.
Beberapa warga kota bergegas ke sungai, dan seorang pria bernama Stanley Fisher terjun ke air untuk menemukan sisa-sisa anak itu, tapi dia juga diserang oleh hiu dan meninggal karena luka-luka yang disebabkan serangan hiu.
Korban terakhir adalah anak muda, hampir 30 menit setelah serangan terhadap Stanley Fisher. Meskipun ia terluka parah, ia adalah satu-satunya korban yang selamat.
Pada tanggal 14 Juli seekor hiu putih raksasa betina ditangkap di Teluk Raritan dekat kota Matawan. Dikatakan bahwa jenazah manusia ditemukan di perutnya. Tapi, meskipun hiu tersebut dikira sebagai pemakan manusia, tidak semua orang yakin akan dugaan tersebut .
Saat ini, ilmuwan percaya bahwa meskipun hiu putih raksasa mungkin adalah pelaku atas dua serangan pertama, serangan sungai Matawan mungkin dilakukan Bull Shark. Berbeda dengan hiu putih, Bull shark dapat bertahan hidup di air tawar, dan merupakan spesies yang sangat agresif, yang dianggap oleh sebagian orang sebagai hiu yang lebih berbahaya daripada hiu putih.
Meskipun demikian, ini adalah awal dari reputasi mengerikan Hiu Putih sebagai pemakan manusia. Setelah dikonfirmasi bahwa serangan Jersey adalah perbuatan hiu, hiu menjadi pemakan manusia dalam sejarah.
Insiden tersebut menginspirasi novel yang paling terkenal dari Peter Benchley, Jaws, yang kemudian diadaptasi menjadi sebuah film oleh Steven Spielberg. Bahkan saat ini, banyak orang yang setelah melihat film takut untuk pergi ke dalam air laut, dan semuanya dimulai pada tahun 1916.
6. The Bear of Mysore
Meskipun Sloth Bear sering menganiaya penduduk di India, mereka sangat jarang sekali memakan korban. Bahkan, mereka sama sekali jarang memakan daging, dan lebih memilih untuk memakan rayap dan buah-buahan, dan sangat menyukai madu. Namun, ada seekor Sloth Bear jahat yang menjadi pembunuh.Ada beberapa cerita yang sangat aneh tentang asal-usul dari Mysore Killer Bear, beberapa orang mengatakan bahwa beruang ini adalah seekor pejantan dan awalnya ia menculik seorang gadis untuk dijadikan pasangannya. Gadis itu diselamatkan oleh warga desa dan beruang dimasukan kedalam lubang penyiksaan.
Versi lain mengatakan bahwa beruang ini adalah singa betina yang telah dibunuh oleh manusia, dan ia menjadi pembunuh untuk membalas dendam. Namun, sebagian besar ahli sekarang percaya bahwa beruang itu mungkin terluka oleh manusia, dan hasilnya menjadi agresif.
Beruang itu menyerang tiga lusin orang di negara Mysore India. Ciri khas Bear Sloth, ia akan merobek wajah korban dengan cakar dan gigi tajamnya, dan mereka yang selamat sering dibiarkan rusak.
12 dari korban meninggal, tiga dari mereka dimakan, sesuatu yang sangat tidak biasa. Beruang itu akhirnya dibunuh oleh Kenneth Anderson, seorang pemburu yang terkenal, walaupun binatang itu awalnya sangat sulit ditaklukan.
5. The Beast of Gevauden
Salah satu pemakan manusia paling terkenal, serta yang paling misterius dari semua yang pernah ada. Binatang ini meneror provinsi Gevauden, Perancis 1764-1767.Meskipun sering diakui sebagai serigala besar yang luar biasa, faktanya binatang ini tidak pernah benar-benar berhasil teridentifikasi. Dikatakan lebih besar daripada serigala normal, dengan warna bulu kemerahan dan bau tak tertahankan, serta gigi lebih besar daripada serigala normal.
Makhluk ini membunuh korban pertama (seorang gadis muda) pada bulan Juni 1764. Ini adalah yang pertama dari serangkaian serangan yang sangat tidak biasa, di mana binatang ini memburu manusia sebagai target utamanya dan mengabaikan hewan ternak dan domestik.
210 manusia diserang, 113 korban meninggal, dan 98 yang dimakan olehnya. Serangan itu begitu sering dan brutal. Banyak yang percaya bahwa makhluk ini adalah setan yang diutus oleh Tuhan sebagai hukuman, yang lain mengira itu adalah garou-loup, manusia serigala.
Meskipun pandangan mainstream menyebutkan bahwa 'Binatang' itu mungkin hanya serigala besar (atau beberapa serigala, karena beberapa laporan menyebutkan dua binatang bukan satu), kenyataannya tetap bahwa deskripsi makhluk tersebut tampaknya tidak cocok dengan serigala Eropa normal, yang dikenal orang pada saat itu.
Beberapa ahli percaya bahwa binatang ini mungkin berevolusi menjadi hyena. Hyena sebenarnya predator yang sangat kuat dan mereka sering memangsa manusia di Afrika dan beberapa bagian Asia.
Seekor hyena jantan meneror Malawi baru-baru ini, memaksa ratusan orang meninggalkan desa mereka. Sama seperti binatang Gevauden, hyena terkenal akan gigi mereka yang kokoh dan memiliki bau yang kuat, dan mereka juga lebih besar dan lebih kuat daripada serigala rata-rata.
Binatang itu berhasil menghindari serangan pemburu bahkan tentara, menunjukkan bahwa ia adalah seekor pemakan manusia licik legendaris, tapi akhirnya dibunuh pada tahun 1767 oleh pemburu lokal Jean Chastel.
Sejarah mengatakan bahwa Chastel menggunakan peluru perak untuk membunuh makhluk itu, namun ini mungkin mitos. Setelah membuka perut makhluk itu, Chastel menemukan sisa korban terakhir manusia.
4. The Ghost and the Darkness
Pada tahun 1898, Inggris memulai konstruksi jembatan kereta api di atas sungai Tsavo di Kenya. Sembilan bulan berikutnya, para pekerja kereta api yang malang menjadi target dari dua singa pemakan manusia.Singa ini sangat besar, dengan ukuran panjang lebih dari 3 meter. Pada awalnya, kedua singa menyeret orang-orang dari tenda pekerja, menyeret mereka ke semak-semak dan melahap mereka di malam hari.
Namun mereka menjadi lebih menakutkan, mereka bahkan tidak akan menyeret korban mereka jauh dan akan memulai makan daging mereka hanya beberapa meter dari tenda.
Ukuran mereka, keganasan dan kelicikan mereka begitu luar biasa hingga masyarakat pribumi banyak yang mengira bahwa mereka bukanlah singa, melainkan setan, atau mungkin reinkarnasi dari raja-raja lokal kuno yang berusaha untuk mengusir penjajah Inggris.
Dua ekor singa pemakan manusia ini berjuluk The Ghost dan The Darkness. Pekerja begitu takut dan ratusan dari mereka melarikan diri dari Tsavo. Pembangunan jembatan kereta api itu dihentikan, tidak seorang pun ingin menjadi korban berikutnya sang "singa setan".
Akhirnya, Chief Engineer yang bertanggung jawab atas proyek kereta api tersebut, John Henry Patterson, memutuskan satu-satunya solusi adalah membunuh sang singa setan yang sangat mengganggu proyek.
Dia hampir saja terbunuh oleh si singa, tetapi akhirnya, ia berhasil menembak singa yang pertama pada bulan Desember 1989, dan dua minggu kemudian, ia berhasil menembak yang kedua.
Tercatat , singa telah membunuh 140 orang. Patterson juga menemukan sarang sang predator, sebuah gua dekat tepi sungai Tsavo, yang berisi banyak sisa-sisa korban manusia, serta potongan pakaian dan ornamen.
Gua ini masih ada hari ini. Meskipun banyak tulang yang telah diangkat, dilaporkan masih banyak tulang yang masih berada di dalam. Beberapa ahli baru-baru ini mengklaim bahwa singa hanya makan sekitar 35 korban manusia.
Tapi ini bukan berarti mereka tidak membunuh banyak orang, seperti pemakan manusia yang lain, mereka dilaporkan sering membunuh bahkan ketika tidak lapar.
Saat ini, sang pemakan manusia ini dapat dilihat di Museum Field di Chicago, dan pemerintah Kenya telah menyatakan minatnya untuk membangun sebuah museum yang didedikasikan sepenuhnya untuk mereka.
3. The Panar Leopard
Macan tutul adalah 'kucing besar' yang terkecil, tapi itu bukan berarti mereka kurang mematikan daripada 'kucing' yang lebih besar. Soal fakta, macan tutul mungkin merupakan predator tertua. Bekas gigitan macan tutul telah ditemukan dalam fosil tulang hominid, menunjukkan bahwa kucing ini sudah memakan nenek moyang kita yang hidup pada lebih dari tiga juta tahun yang lalu.Tapi walaupun ada macan tutul dewasa yang mungkin akan melihat manusia sebagai mangsa yang cocok dalam situasi yang tepat, hanya beberapa dari mereka menjadi 'pemakan manusia' sebenarnya yang lebih memilih daging manusia atas makanan lainnya.
Macan tutul pemakan manusia paling mematikan sepanjang masa adalah macan tutul Panar. Macan tutul jantan ini tinggal di daerah Kumaon India pada abad 20 awal. Ia merupakan macan yang paling aktif di provinsi Panar, di mana dia membunuh lebih dari 400 orang, menjadi pemakan manusia kedua paling produktif dalam sejarah.
Tampaknya macan tutul ini telah tersaingi oleh pemburu, dan tidak dapat berburu binatang liar, sehingga berpaling kepada manusia sebagai mangsanya untuk bertahan hidup.
Ia akhirnya dibunuh oleh pemburu dan aktivis lingkungan hidup yang terkenal, Jim Corbett, pada tahun 1910. Walaupun macan tutul Panar adalah yang paling terkenal, ada pemakan manusia lain yang juga ditakuti.
Pemakan manusia-Kahani, tercatat, menewaskan lebih dari 200 orang, dan pemakan manusia -Rudraprayag, yang mengintai dan membunuh peziarah yang sedang dalam perjalanan ke sebuah kuil Hindu, menewaskan 125 orang, sebelum dia juga ditembak oleh Jim Corbett.
Lebih kecil, lebih lincah dan beberapa orang mengatakan, lebih licik dari singa atau harimau, macan tutul dianggap sebagai binatang paling mematikan di dunia oleh pemburu ulung. Salah satu dari mereka mengklaim bahwa jika macan tutul ukurannya sama seperti singa, mereka akan sepuluh kali lebih berbahaya.
2. The Champawat Tigress
Selama abad 19 akhir, di antara kawasan Nepal ke Himalaya pernah diteror oleh pemakan-manusia paling terkenal dan produktif dari semua yang pernah ada. Pria, wanita dan anak-anak, mereka disergap di hutan olehnya.Serangan itu begitu sering dan begitu mematikan sehingga lagi-lagi orang menganggap binatang itu sebagai setan, dan bahkan hukuman dari para dewa. Pelakunya adalah harimau Bengal yang telah ditembak oleh pemburu. Dia berhasil melarikan diri, tetapi peluru telah menanggalkan dua taring nya.
Kesakitan yang konstan, dan tidak dapat berburu mangsa yang biasa, harimau betina itu menjadi pembenci dan pemakan manusia. Jumlah korban dari harimau betina ini mencapai 200.
Para pemburu dikirim untuk membunuh binatang ini, tapi dia terlalu licik dan jarang terlihat oleh mereka. Akhirnya, pemerintah Nepal memutuskan untuk menyelesaikan problema yang cukup besar itu dan mengirim Tentara Nasional untuk membunuh sang kucing pembunuh.
Selain kasus binatang Gevauden(daftar 5), ini mungkin satu-satunya dalam sejarah ketika tentara dianggap perlu untuk berurusan dengan binatang pemakan manusia. Tapi mereka gagal menangkap si harimau betina ini.
Harimau ini akhirnya terpaksa meninggalkan wilayah dan ia menyeberangi perbatasan India, ke daerah Champawat dimana ia melanjutkan "pemburuan manusia nya.
Dilaporkan bahwa setiap sehabis memakan manusia, dia akan menjadi lebih berani dan lebih menakutkan, dan akhirnya, ia mulai menyerang di siang hari dan berkeliaran di sekitar desa.
Penduduk tidak akan berani meninggalkan pondok mereka untuk bekerja, karena mereka bisa mendengar suara auman sang pembunuh di hutan yg menunggu mereka.
Tetapi pemakan manusia ini bernasib sama, pada akhirnya, satu orang memutuskan untuk mengakhiri pemerintahan sang harimau betina. Orang ini bernama Jim Corbett, yang (ironisnya) akan menjadi salah satu pencetus pertama program pelestarian harimau.
Kemudian Corbett menceritakan tentang bagaimana dia menemukan harimau betina dengan hanya mengikuti jejak darah dan kaki dari korban terbarunya, seorang gadis remaja.
Corbett adalah seorang yang pemberani, tetapi ia merasa ngeri melihat pemandangan mengerikan tersebut, Corbett menembak harimau betina di tahun 1911. Orang-orang setempat sangat lega, bersyukur dan mereka menganggap Corbett sebagai seseorang yang suci.
Pada saat itu, tercatat harimau betina ini telah membunuh 436 orang, dan mungkin bisa lebih banyak lagi karena banyak korban yang hilang. Dia merupakan individu pemakan manusia yang paling produktif dalam Sejarah.
Bukan hanya itu, dia tercatat sebagai makhluk pembunuh terbanyak dan menyaingi pembunuh versi manusia. Hanya satu pembunuh versi manusia yang dikatakan menyaingi harimau betina Champawat, seorang Hongaria terkenal bernama Countess Bathory Erzebet yang dikenal sebagai 'Tigress dari Csejte'
1. Gustave
Semua pemakan manusia terhebat telah tiada, kecuali satu. Di Afrika, hidup seekor pemakan manusia pada zaman kita sekarang, buaya Nil jantan berukuran enam meter dan berat sekitar satu ton.Dia adalah buaya Nil terbesar yang pernah hidup, serta individu predator terbesar di seluruh benua Afrika, dan menurut penduduk asli dan Patrice Faye (seorang naturalis Perancis yang telah bertahun-tahun mencoba menangkap pemakan manusia ini), dia telah membunuh lebih dari 300 orang sampai sekarang.
Meski masih hidup dan aktif, buaya yang dijuluki "Gustave" oleh Faye telah menjadi legenda. Bahkan ada sebuah film yg terinspirasi oleh cerita buaya tersbut.
Penduduk pribumi mengatakan dia membunuh manusia atas dasar kesenangan, bukan hanya untuk makanan, dia membunuh beberapa orang dalam setiap serangan, dan kemudian menghilang selama berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun, dan muncul lagi ditempat lain hanya untuk membunuh.
Tidak ada yang bisa memprediksi kapan atau di mana ia akan muncul berikutnya. Ia juga dikatakan memiliki nafsu makan yang mengerikan, dan rumor mengatakan bahwa ia membunuh dan melahap sebuah kuda nil jantan dewasa (binatang yang sangat berbahaya dan kuat yang paling menghindari buaya).
Tubuh sang buaya membawa bekas luka yang tak terhitung jumlahnya. Diantaranya luka yg dibuat oleh pisau, tombak dan bahkan senjata api. Sebuah bintik hitam di bagian atas kepalanya adalah satu-satunya bekas luka peluru yang tersisa dan seharusnya peluru tersebut dapat mengakhiri 'pemerintahannya'. Tapi semua pemburu dan bahkan, sekelompok prajurit bersenjata telah gagal untuk membunuhnya.
Faye sendiri berusaha untuk menangkap Gustave dengan membangun perangkap besar di air, tapi, meskipun buaya itu muncul, dia tidak pernah mendekati perangkap yang dibuat Faye.
Dia hanya berenang di sekitarnya, 'seolah-olah mengejek calon penculiknya'. Dilaporkan berumur lebih dari 60 tahun, Gustave mungkin terlalu berpengalaman dan pintar untuk ditipu, sehingga nampaknya Gustave akan melanjutkan 'pemburuannya' dan mungkin, akan menjadi pemakan orang yang paling produktif sepanjang sejarah.
Tidak seperti cara pada zaman harimau betina Champawat, Patrice Faye tidak lagi ingin membunuh Gustave. Dia ingin melindungi dia dari pembalasan manusia dengan menangkap Gustave hidup-hidup dan menjaga dia di dalam kandang yang aman.
Faye berharap dapat menyelamatkan nyawa manusia serta pemakan manusia itu sendiri, dan mungkin menggunakannya sebagai bibit untuk membantu pelestarian buaya Nil. Sebuah pagar telah dibangun di Taman Nasional Ruzizi Burundi, menunggu moment penangkapan pemakan manusia terbesar di zaman kita.
Sumber :
zonapencarian.blogspot.com
Setelah Burung, Lalu Ribuan Kepiting Juga Ditemukan Mati di Inggris
Seolah tak cukup dengan ribuan burung mati dan jutaan ikan mati di beberapa belahan dunia pekan lalu. Pesisir Thanet Inggris kini juga dibanjiri ribuan bangkai kepiting.
Meski peristiwa ini tak saling berhubungan, BBC menyatakan bahwa kejadian ini terjadi selama tiga tahun berturut-turut, di mana ribuan kepiting ditemukan mati. Bangkai kepiting renang beludru ini membanjiri garis pesisir Kent, Inggris.
Menurut perkiraan, tahun ini terdapat 40 ribu kepiting mati terdampar di pantai itu. Seperti dikutip Huffingtonpost dari LiveScience, ahli yakin cuaca dingin merupakan penyebab kematian massal kepiting-kepiting ini.
Penelitian yang dilakukan beberapa tahun terakhir tak membuahkan hasil. Hal ini membuat kejadian ini tetap menjadi misteri. Matinya ribuan kepiting ini serupa dengan kematian massal burung dan ikan di dunia pekan lalu.
Ribuan burung mati jatuh dari langit Beebe, Arkansas saat malam tahun baru. Menurut ahli, hal itu disebabkan kembang api. Kemudian, 500 burung mati di Lousiana. Di Swedia, 50 burung mati di jalanan dan ratusan burung mati di Kentucky pekan lalu.
Kematian massal ikan juga terjadi di dunia akhir-akhir ini. Sebanyak dua juta ikan ditemukan mati mengambang di Chesapeake Bay Maryland. Kejadian serupa juga terjadi di Selandia Baru dan Brasil. Ahli menduga hal tersebut disebabkan karena cuaca.
Sumber :
inilah.com
Meski peristiwa ini tak saling berhubungan, BBC menyatakan bahwa kejadian ini terjadi selama tiga tahun berturut-turut, di mana ribuan kepiting ditemukan mati. Bangkai kepiting renang beludru ini membanjiri garis pesisir Kent, Inggris.
Menurut perkiraan, tahun ini terdapat 40 ribu kepiting mati terdampar di pantai itu. Seperti dikutip Huffingtonpost dari LiveScience, ahli yakin cuaca dingin merupakan penyebab kematian massal kepiting-kepiting ini.
Penelitian yang dilakukan beberapa tahun terakhir tak membuahkan hasil. Hal ini membuat kejadian ini tetap menjadi misteri. Matinya ribuan kepiting ini serupa dengan kematian massal burung dan ikan di dunia pekan lalu.
Ribuan burung mati jatuh dari langit Beebe, Arkansas saat malam tahun baru. Menurut ahli, hal itu disebabkan kembang api. Kemudian, 500 burung mati di Lousiana. Di Swedia, 50 burung mati di jalanan dan ratusan burung mati di Kentucky pekan lalu.
Kematian massal ikan juga terjadi di dunia akhir-akhir ini. Sebanyak dua juta ikan ditemukan mati mengambang di Chesapeake Bay Maryland. Kejadian serupa juga terjadi di Selandia Baru dan Brasil. Ahli menduga hal tersebut disebabkan karena cuaca.
Sumber :
inilah.com
Ternyata Ikan Cere Mempunyai Otak Yang Cukup Pintar
Di Indonesia, Mosquitofish sering disebut dengan ikan Gupi, ikan Seribu, atau ikan Cere. Ikan air tawar ini memakan larva nyamuk dan sangat sosial dalam hidupnya. Saat mereka sedang sendirian, prioritas pertama yang ada di pikirannya adalah menemukan ikan Cere lain.
Dari penelitian terakhir, dalam sebuah eksperimen di lab ternyata ikan itu bisa ‘menghitung’ dan membedakan kuantitas numerik. Tidak hanya jumlah yang kecil misalnya 4 dan 8, tetapi ikan itu juga bisa membedakan antara kuantitas besar seperti 100 dan 200.
“Anda tentu tidak berharap bisa menemukan hal yang menarik semacam ini saat berurusan dengan hewan seperti ikan,” kata Christian Agrillo, ketua tim peneliti dari University of Padova, Italia, seperti dikutip dari NationalGeographic, 9 Januari 2010. “Ini sangat luar biasa,” ucapnya.
Namun, kata Agrillo, kemampuan numerik ini juga berkurang saat rasio antara kedua angka diubah. Efek ini juga terjadi di antara manusia yang disurvey.
Pada eksperimen, seekor ikan ditempatkan pada penampungan. Ia diminta memilih satu di antara dua pintu yang diberi gambar geometrik. Misalnya, pintu A diberi empat gambar geometri, sementara pintu B diberi delapan gambar. Pintu-pintu ini nantinya mengarah ke tempat di mana kelompok ikan-ikan Cere lain berada.
Pada uji awal, ikan tidak tahu harus pergi ke mana dan mereka memilih secara acak. Akan tetapi, sejalan dengan waktu, ikan itu mulai memilih pintu yang tepat. Peneliti kemudian menggunakan lebih banyak gambar di pintu.
“Cukup menarik, sebagian ikan yang diteliti tampak terkejut saat angkanya diubah menjadi ratusan. Mereka berenang ke dalam pintu lalu melihat pada gambar itu seperti layaknya sedang mencoba memahami sesuatu,” kata Agrillo. “Namun, setelah beberapa saat, mereka mulai berhasil menjawab tantangan itu,” ucapnya.
Saat peneliti mengubah jumlah gambar di pintu, diketahui bahwa saat gambar di kedua pintu memiliki jumlah yang makin serupa, tingkat keberhasilan ikan itu dalam menemukan jalan ke kelompok yang tepat semakin menurun.
Sebagai contoh, saat rasio gambar adalah 1 banding 2 (misalnya 8 banding 16) atau 2 banding 3 (8 banding 12), ikan lebih mampu memilih pintu yang tepat. Akan tetapi, ketika rasio diubah menjadi 3 banding 4 (misalnya 9 banding 12), mereka tidak menunjukkan bahwa mereka bisa membedakan perbedaan di antara kedua jumlah itu.
Peneliti kemudian melakukan uji coba yang sama pada manusia. Sebanyak 25 orang mahasiswa diminta melakukan tes yang serupa dengan ujian yang diberikan pada ikan.
Pada percobaan, mahasiswa diminta menentukan perbedaan antara jumlah yang besar dalam waktu dua detik agar tidak cukup waktu untuk menghitung jumlah gambar-gambar geometrik yang ada di pintu.
Meski secara umum manusia lebih akurat dibanding ikan Cere, ternyata kemampuan untuk menilai perbedaan jumlah menurun saat rasio perbandingan angkanya diubah dari 2 banding 3 menjadi 3 banding 4.
Menurut Agrillo dan timnya, hasil ini menambah bukti bahwa manusia, ikan, dan vertebrata lain memiliki kemampuan yang sama dalam memproses angka meskipun manusia memiliki kemampuan yang jauh lebih baik.
Sumber :
vivanews.com
Dari penelitian terakhir, dalam sebuah eksperimen di lab ternyata ikan itu bisa ‘menghitung’ dan membedakan kuantitas numerik. Tidak hanya jumlah yang kecil misalnya 4 dan 8, tetapi ikan itu juga bisa membedakan antara kuantitas besar seperti 100 dan 200.
“Anda tentu tidak berharap bisa menemukan hal yang menarik semacam ini saat berurusan dengan hewan seperti ikan,” kata Christian Agrillo, ketua tim peneliti dari University of Padova, Italia, seperti dikutip dari NationalGeographic, 9 Januari 2010. “Ini sangat luar biasa,” ucapnya.
Namun, kata Agrillo, kemampuan numerik ini juga berkurang saat rasio antara kedua angka diubah. Efek ini juga terjadi di antara manusia yang disurvey.
Pada eksperimen, seekor ikan ditempatkan pada penampungan. Ia diminta memilih satu di antara dua pintu yang diberi gambar geometrik. Misalnya, pintu A diberi empat gambar geometri, sementara pintu B diberi delapan gambar. Pintu-pintu ini nantinya mengarah ke tempat di mana kelompok ikan-ikan Cere lain berada.
Pada uji awal, ikan tidak tahu harus pergi ke mana dan mereka memilih secara acak. Akan tetapi, sejalan dengan waktu, ikan itu mulai memilih pintu yang tepat. Peneliti kemudian menggunakan lebih banyak gambar di pintu.
“Cukup menarik, sebagian ikan yang diteliti tampak terkejut saat angkanya diubah menjadi ratusan. Mereka berenang ke dalam pintu lalu melihat pada gambar itu seperti layaknya sedang mencoba memahami sesuatu,” kata Agrillo. “Namun, setelah beberapa saat, mereka mulai berhasil menjawab tantangan itu,” ucapnya.
Saat peneliti mengubah jumlah gambar di pintu, diketahui bahwa saat gambar di kedua pintu memiliki jumlah yang makin serupa, tingkat keberhasilan ikan itu dalam menemukan jalan ke kelompok yang tepat semakin menurun.
Sebagai contoh, saat rasio gambar adalah 1 banding 2 (misalnya 8 banding 16) atau 2 banding 3 (8 banding 12), ikan lebih mampu memilih pintu yang tepat. Akan tetapi, ketika rasio diubah menjadi 3 banding 4 (misalnya 9 banding 12), mereka tidak menunjukkan bahwa mereka bisa membedakan perbedaan di antara kedua jumlah itu.
Peneliti kemudian melakukan uji coba yang sama pada manusia. Sebanyak 25 orang mahasiswa diminta melakukan tes yang serupa dengan ujian yang diberikan pada ikan.
Pada percobaan, mahasiswa diminta menentukan perbedaan antara jumlah yang besar dalam waktu dua detik agar tidak cukup waktu untuk menghitung jumlah gambar-gambar geometrik yang ada di pintu.
Meski secara umum manusia lebih akurat dibanding ikan Cere, ternyata kemampuan untuk menilai perbedaan jumlah menurun saat rasio perbandingan angkanya diubah dari 2 banding 3 menjadi 3 banding 4.
Menurut Agrillo dan timnya, hasil ini menambah bukti bahwa manusia, ikan, dan vertebrata lain memiliki kemampuan yang sama dalam memproses angka meskipun manusia memiliki kemampuan yang jauh lebih baik.
Sumber :
vivanews.com
Hewan-Hewan Unik yang Berwarna Merah
1. Red Bugs (Kumbang merah)
2. Red Spiders (Laba-laba merah)
Tidak banyak jenis laba-laba merah di dunia, mungkin karena mereka sebagian besar predator penyergap yang perlu tetap tersamarkan dan sigap agar tidak terlambat dalam memangsa mangsanya untuk tidak melarikan diri.3. Red Sea Stars (Bintang laut merah)
Sungguh indah penghuni laut yang satu ini, terlebih dengan corak badannya yang berwarna merah sangat memanjakan mata. Mengingatkan kita terhadap tokoh Patrick di film Spongebob, tapi bedanya si Patrick berwarna pink.Bintang Laut adalah binatang aneh, setidaknya dibandingkan dengan manusia. Bintang laut tidak memiliki darah atau otak. Mereka memiliki kemampuan untuk regenerasi dan dapat hidup sampai 35 tahun di alam liar.
4. Red Humboldt Squid (Cumi-cumi humboldt merah)
Cumi-cumi ini telah dikenal pernah menyerang penyelam dan sebagai makhluk yang bisa tumbuh sampai 7 kaki panjang, dan biasanya merobek mangsanya menggunakan paruh mereka hingga terpisah dan pengisap pada lengan mereka berbaris dengan jarum-gigi yang tajam.Hewan ini juga termasuk aneh karena mempunyai 3 hati, berdarah biru, dan berkomunikasi melalui bioluminescent photophores di kulit mereka.
5. Red-spotted Newts (Kadal Merah)
Amfibi ini sering dijumpai di kawasan hutan basah bagian timur Amerika Utara, Cukup unik dan aneh untuk jenis kadal yang jarang sekalo berwarna merah.Informasi seputar binatang ini adalah ukuran tubuh (panjang) sekitar 5 inci tetapi mampu hidup selama 15 tahun. Kulit mereka akan mengeluarkan zat beracun saat diserang musuh.
6. Red Poison Dart Frogs
Disebut Katak racun anak panah karena katak jenis ini mempunyai racun yang cukup mematikan dan racun yang dimiliki katak tersebut sering dipakai untuk dilumuri pada ujung anak panah. Jenis katak ini lain daripada jenis katak yang umum dijumpai dan mempunyai corak tubuh dan warna yang cukup unik.7. Red Snakes
Ada beberapa ular yang berwarna merah, meskipun hanya sedikit yang memiliki warna merah, beberapa jenis ular mempunyai nama yang terdapat unsur warna merah. Beberapa contoh termasuk Red Coachwhip, Red Racer dan English Red, seperti yang terlihat searah jarum jam dari gambar.8. Scarlet Ibis
Burung ibis berwarna merah mencolok ini mendiami pulau-pulau dan pantai selatan Laut Karibia, dan pedalaman daerah tropis Amerika Selatan. Anehnya, Burung Ibis merah tidak terlahir merah dan jika kekurangan makanan yang disukai yakni kepiting merah, maka burung tersebut berubah warna menjadi abu-abu dan putih.Dalam habitat aslinya, burung tersebut me-metabolisme pigmen merah dari kepiting yang mereka makan dan memasukkan pigmen ke dalam bulu mereka.
Sumber :
7wolu.blogspot.com
Kutub Bumi Bergeser, Bandara Tampa Terpaksa Ditutup
Kutub utara magnet planet secara perlahan tapi pasti terus berubah. Seperti dialami Bandara Tampa yang terpaksa ditutup untuk menyesuaikan landasan pacunya.
Bandara Internasional Tampa terpaksa menyesuaikan kembali landasan pacu mereka karena pergerakan medan magnetik Bumi. Hal ini disebabkan karena informasi pilot untuk navigasi pesawat ditentukan oleh posisi magnetik Bumi.
Menurut Federal Aviation Administration (FAA), akibat fluktuasi gaya, bandara internasional ini menutup landasan utamanya hingga 13 Januari 2011 guna mengubah dan menggeser rambu-rambunya.
Kutub ini dihasilkan oleh gerakan-gerakan dalam dan luar inti Bumi, meski proses tepatnya belum dipahami. Kutub-kutub ini juga selalu bergeser beberapa derajat tiap tahun.
“Namun, efek perubahan itu hampir tak pernah menimbulkan masalah seperti di landasan pacu besar Tampa yang butuh penyesuaian kembali,” kata juru bicara FAA Paul Takemoto. Medan magnet bervariasi di berbagai tempat. Untuk saat ini, penyesuaian diperlukan di bandara Tampa, sementara bandara lain di seluruh dunia masih belum memerlukannya.
Seberapa sering penyesuaian seperti ini dilakukan? “Penyesuaian seperti ini tak sering terjadi,” kata Takemoto. Ia memaparkan, perubahan itu dibutuhkan bandara yang lebih kecil seperti bandara O Peter Knight di Tampa. Penyesuaian ini juga tidak mempengaruhi keselamatan penumpang.
”Anda hanya butuh ketepatan pada kompas. Untuk memastikan ketepatan itu, Anda harus melakukan perubahan ini,” jelasnya. Juru bicara wanita FAA Kathleen Bergen menambahkan landasan dan pemetaan mengandalkan informasi geomagnetik.
“Penerbangan dipetakan menggunakan lintang dan bujur serta kutub magnet,” katanya. Landasan pacu tersibuk Tampa International akan dirancang ulang pada pemetaan penerbangan 19R/1L.
Pada akhir bulan ini, paralel bandara timur dan timur-barat akan ditutup untuk mengubah rambu-rambu yang mencerminkan rancangan baru. “Kutub Bumi berubah secara konstan, ketika berubah lebih dari tiga derajat, perubahan mempengaruhi bandara,” kata Bergen.
“Mengatur ulang landasan pacu merupakan peristiwa sangat ekstrim,” jelas ilmuwan divisi geomagnetisme Natural Resources Kanada Lorne McKee. Perubahan lahan relatif lambat dan ditandai secara bertahap tiap 10 derajat.
Lahan itu bergeser sekitar 10 derajat ke timur pada abad ke-16 hingga 25 derajat ke barat pada awal abad ke-19 sebelum kembali ke titik tiga derajat ke barat. McKee mengatakan, meski tingkat perubahan tak konsisten, ia menekankan bahwa perubahan itu terjadi jauh lebih cepat.
Magnet kutub utara dan selatan terkenal berlawanan. Kebalikan ini terekam dalam magnetisme batuan kuno yang tak bisa ditebak. Terakhir kali terjadi pertukaran posisi yaitu 780 ribu tahun silam. Apa kita segera mengalaminya lagi? Tak ada yang tahu.
Sumber :
inilah.com
Bandara Internasional Tampa terpaksa menyesuaikan kembali landasan pacu mereka karena pergerakan medan magnetik Bumi. Hal ini disebabkan karena informasi pilot untuk navigasi pesawat ditentukan oleh posisi magnetik Bumi.
Menurut Federal Aviation Administration (FAA), akibat fluktuasi gaya, bandara internasional ini menutup landasan utamanya hingga 13 Januari 2011 guna mengubah dan menggeser rambu-rambunya.
Kutub ini dihasilkan oleh gerakan-gerakan dalam dan luar inti Bumi, meski proses tepatnya belum dipahami. Kutub-kutub ini juga selalu bergeser beberapa derajat tiap tahun.
“Namun, efek perubahan itu hampir tak pernah menimbulkan masalah seperti di landasan pacu besar Tampa yang butuh penyesuaian kembali,” kata juru bicara FAA Paul Takemoto. Medan magnet bervariasi di berbagai tempat. Untuk saat ini, penyesuaian diperlukan di bandara Tampa, sementara bandara lain di seluruh dunia masih belum memerlukannya.
Seberapa sering penyesuaian seperti ini dilakukan? “Penyesuaian seperti ini tak sering terjadi,” kata Takemoto. Ia memaparkan, perubahan itu dibutuhkan bandara yang lebih kecil seperti bandara O Peter Knight di Tampa. Penyesuaian ini juga tidak mempengaruhi keselamatan penumpang.
”Anda hanya butuh ketepatan pada kompas. Untuk memastikan ketepatan itu, Anda harus melakukan perubahan ini,” jelasnya. Juru bicara wanita FAA Kathleen Bergen menambahkan landasan dan pemetaan mengandalkan informasi geomagnetik.
“Penerbangan dipetakan menggunakan lintang dan bujur serta kutub magnet,” katanya. Landasan pacu tersibuk Tampa International akan dirancang ulang pada pemetaan penerbangan 19R/1L.
Pada akhir bulan ini, paralel bandara timur dan timur-barat akan ditutup untuk mengubah rambu-rambu yang mencerminkan rancangan baru. “Kutub Bumi berubah secara konstan, ketika berubah lebih dari tiga derajat, perubahan mempengaruhi bandara,” kata Bergen.
“Mengatur ulang landasan pacu merupakan peristiwa sangat ekstrim,” jelas ilmuwan divisi geomagnetisme Natural Resources Kanada Lorne McKee. Perubahan lahan relatif lambat dan ditandai secara bertahap tiap 10 derajat.
Lahan itu bergeser sekitar 10 derajat ke timur pada abad ke-16 hingga 25 derajat ke barat pada awal abad ke-19 sebelum kembali ke titik tiga derajat ke barat. McKee mengatakan, meski tingkat perubahan tak konsisten, ia menekankan bahwa perubahan itu terjadi jauh lebih cepat.
Magnet kutub utara dan selatan terkenal berlawanan. Kebalikan ini terekam dalam magnetisme batuan kuno yang tak bisa ditebak. Terakhir kali terjadi pertukaran posisi yaitu 780 ribu tahun silam. Apa kita segera mengalaminya lagi? Tak ada yang tahu.
Sumber :
inilah.com
Hotel Anti Bencana, Tiru Bahtera Nabi Nuh
Ancaman pemanasan global, saat ketinggian permukaan laut diperkirakan naik secara ekstrim dan menenggelamkan sebagian planet Bumi, menjadi inspirasi perusahaan arsitektur Rusia, Remistudio.
Dalam program arsitektur penanggulangan bencana International Union of Architects, Remistudio merancang sebuah hotel yang bisa berperan sebagai bahtera penyelamat, kalau-kalau bencana dahsyat terjadi. Namanya, Ark Hotel. Bisa didirikan di laut atau darat.
Ini mungkin terdengar seperti perpaduan kisah bahtera Nabi Nuh dan cerita film fiksi ilmiah tahun 1970-an. Namun, hotel berbentuk kerang ini memang didesain tahan banjir akibat kenaikan ekstrim permukaan air laut. Juga terhadap gelombang. Ark Hotel dapat mengapung dan timbul secara otomatis di permukaan air.
Tak hanya itu, hotel ini juga tahan gempa, dan bisa didirikan di daerah yang berbahaya secara seismik. Arsiteknya mengklaim, desain yang terdiri dari konstruksi busur dan kabel dengan bantalan bisa mendistribusikan berat secara merata saat terjadi lindu.
Selain itu, struktur bawah tanahnya berbentuk tempurung, tanpa tepian atau sudut. Hotel raksasa yang mengambang ini diklaim juga sebagai 'biosfer', surga yang nyaman bagi para penghuninya, bahkan saat bencana sekalipun.
Desain hotel futuristik ini menggunakan panel matahari dan instalasi pengumpul air hujan, menjamin ketersediaan energi, juga air bagi para penghuninya.
Lingkungan yang mirip rumah kaca juga memungkinkan tanaman tumbuh subur, membantu meningkatkan kualitas udara dan juga menyediakan makanan.
Selain itu, strukturnya yang tembus pandang membuatnya hemat energi di siang hari. Cukup memanfaatkan energi matahari. Untuk memastikan kualitas cahaya, bingkai kaca dilengkapi pembersih otomatis.
Menurut Alexander Remizov dari Remistudio, ada dua pertimbangan utama dalam desain ini.
"Pertama, meningkatkan pengamanan dan pencegahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim dan perubahan iklim. Yang kedua adalah melindungi lingkungan alam dari aktivitas manusia," kata dia, seperti dimuat Daily Mail, 10 Januari 2011.
Bahtera ini juga dimaksudkan untuk menjawab tantangan lingkungan global saat ini. Juga untuk mendukung sistem pertahanan hidup.
"Semua tanaman dipilih yang sesuai, efisiensi pencahayaan, dan produksi oksigen. Juga bertujuan untuk menciptakan ruang yang menarik dan nyaman," kata dia.
Remizov menambahkan, atap hotel yang transparan menjamin ada cukup cahaya bagi tanaman dan untuk menerangi interior.
Perancangnya mengklaim, Ark Hotel bisa didirikan hanya dalam waktu beberapa bulan di seluruh bagian dunia. "Bagian-bagiannya bisa disatukan dalam waktu tiga sampai empat bulan," kata Remizov.
Hingga kini hotel ini masih berbentuk rancangan, para arsiteknya sedang mencari investor untuk membuatnya nyata. Selain jadi hotel yang nyaman untuk rehat, Ark Hotel bisa menjelma menjadi lokasi pengungsian di masa depan.
Sumber :
vivanews.com
Dalam program arsitektur penanggulangan bencana International Union of Architects, Remistudio merancang sebuah hotel yang bisa berperan sebagai bahtera penyelamat, kalau-kalau bencana dahsyat terjadi. Namanya, Ark Hotel. Bisa didirikan di laut atau darat.
Ini mungkin terdengar seperti perpaduan kisah bahtera Nabi Nuh dan cerita film fiksi ilmiah tahun 1970-an. Namun, hotel berbentuk kerang ini memang didesain tahan banjir akibat kenaikan ekstrim permukaan air laut. Juga terhadap gelombang. Ark Hotel dapat mengapung dan timbul secara otomatis di permukaan air.
Tak hanya itu, hotel ini juga tahan gempa, dan bisa didirikan di daerah yang berbahaya secara seismik. Arsiteknya mengklaim, desain yang terdiri dari konstruksi busur dan kabel dengan bantalan bisa mendistribusikan berat secara merata saat terjadi lindu.
Selain itu, struktur bawah tanahnya berbentuk tempurung, tanpa tepian atau sudut. Hotel raksasa yang mengambang ini diklaim juga sebagai 'biosfer', surga yang nyaman bagi para penghuninya, bahkan saat bencana sekalipun.
Desain hotel futuristik ini menggunakan panel matahari dan instalasi pengumpul air hujan, menjamin ketersediaan energi, juga air bagi para penghuninya.
Lingkungan yang mirip rumah kaca juga memungkinkan tanaman tumbuh subur, membantu meningkatkan kualitas udara dan juga menyediakan makanan.
Selain itu, strukturnya yang tembus pandang membuatnya hemat energi di siang hari. Cukup memanfaatkan energi matahari. Untuk memastikan kualitas cahaya, bingkai kaca dilengkapi pembersih otomatis.
Menurut Alexander Remizov dari Remistudio, ada dua pertimbangan utama dalam desain ini.
"Pertama, meningkatkan pengamanan dan pencegahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim dan perubahan iklim. Yang kedua adalah melindungi lingkungan alam dari aktivitas manusia," kata dia, seperti dimuat Daily Mail, 10 Januari 2011.
Bahtera ini juga dimaksudkan untuk menjawab tantangan lingkungan global saat ini. Juga untuk mendukung sistem pertahanan hidup.
"Semua tanaman dipilih yang sesuai, efisiensi pencahayaan, dan produksi oksigen. Juga bertujuan untuk menciptakan ruang yang menarik dan nyaman," kata dia.
Remizov menambahkan, atap hotel yang transparan menjamin ada cukup cahaya bagi tanaman dan untuk menerangi interior.
Perancangnya mengklaim, Ark Hotel bisa didirikan hanya dalam waktu beberapa bulan di seluruh bagian dunia. "Bagian-bagiannya bisa disatukan dalam waktu tiga sampai empat bulan," kata Remizov.
Hingga kini hotel ini masih berbentuk rancangan, para arsiteknya sedang mencari investor untuk membuatnya nyata. Selain jadi hotel yang nyaman untuk rehat, Ark Hotel bisa menjelma menjadi lokasi pengungsian di masa depan.
Sumber :
vivanews.com
Langganan:
Postingan (Atom)